Selamat datang di Blog Dunia Pendidikan dan Kelas Ekonomi (Jangan Lupa Ikuti Yaa)..







Senin, 10 Agustus 2020

MENGANALISIS INFLASI

Definisi Inflasi

Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia (BI), inflasi secara sederhana diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. 
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Nah kebalikan dari inflasi disebut deflasi.


Inflasi yang diukur IHK dikelompokkan ke 7 kelompok pengeluaran, yakni:

1. Kelompok bahan makanan

2. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau

3. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar

4. Kelompok sandang

5. Kelompok kesehatan

6. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga

7. Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan


Faktor Penyebab Terjadinya Inflasi


1. Meningkatnya jumlah permintaan atau demand pada suatu jenis barang tertentu. Saat permintaan naik, namun stok atau suplai terbatas, pasti akan terjadi lonjakan harga.

2. Biaya produksi sebuah barang atau jasa mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan harga bahan baku maupun upah pekerja. Dari situlah, produsen akan mengambil tindakan mengerek harga jual barang atau jasa.

3. Saat jumlah uang yang beredar di masyarakat cukup tinggi. Ketika jumlah uang yang ada di masyarakat meningkat hingga dua kali lipat, harga barang pun akan mengalami peningkatan yang setara. Hal ini disebabkan karena kenaikan daya beli masyarakat, tetapi stok barang tetap statis.


Jenis-jenis Inflasi


1. Inflasi dilihat dari tingkat keparahan.
Inflasi ringan. Kenaikan harga barang masih di bawah angka 10% dalam setahun
Inflasi sedang. Kenaikan harga hingga 30% per tahun
Inflasi tinggi. Kenaikan harga barang atau jasa berkisar 30%-100%
Hiperinflasi. Kenaikan harga barang melampaui angka 100% per tahun. Dalam situasi tersebut, kebijakan fiskal dan moneter dari otoritas seringkali tak memberi dampak signifikan.

2. Inflasi berdasarkan asalnya, dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
Inflasi yang berasal dari domestik (domestic inflation)

Penyebabnya meningkatnya jumlah uang beredar di masyarakat, kenaikan harga barang atau jasa, permintaan masyarakat tinggi, suplai terganggu atau terbatas, biaya produksi naik, dan masih banyak lainnya.
Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)

Penyebabnya harga barang-barang impor atau yang berasal dari luar negeri semakin mahal karena kenaikan harga di negara asalnya.

Cara Menghitung Inflasi

Terkait cara menghitung inflasi, ini sejatinya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan perhitungan Indeks Harga Konsumen dan menggunakan deflator.

Rumus yang digunakan dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah sebagai berikut.

In =


In = angka inflasi yang dicari

IHKn = indeks harga konsumen tahun dasar (umumnya bernilai 100)

IHKn-1 = indeks harga konsumen tahun sebelumnya




Menggunakan rumus IHK, coba kita kerjakan contoh soal berikut.

Diketahui Indeks Harga Konsumen di akhir tahun 2010 mencapai 125,17 dan di akhir tahun 2011 naik menjadi 129,91. Tentukan tingkat inflasi yang terjadi di tahun 2011!

Kita mengetahui bahwa IHK2011 = 129,91 dan IHK2010 = 125,17, jika kita masukkan ke dalam rumus:


= 3,787

Kita memperoleh tingkat inflasi sebesar 3,787% dan termasuk ke dalam kategori ringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut